Pages

Minggu, 20 November 2011

Bye bye My Beloved Home Part 2

Ini adalah lanjutannya yang postingan "Bye bye My Beloved Home part 1".
Setelah mencari kesana kemari selama 2 minggu tanpa henti, akhirnyaaaaaaaaa hahaha husss aku menemukan eh salah, yang benar keluargaku menemukan Tanah yang akan di tempati. Ini terjadi sudah seminggu yang lalu begini ceritanya:
 
Hari minggu yang sangat membahagiakan kala itu setelah aku bertemu dengan kawan-kawan gila sesama pecinta band FT.Island, aku jalan-jalan sebentar bersama mereka di sebuah Mall, aku sih hayuu ajah soalnya mau cari mp3 player juga. Setelah akhirnya nggak ketemu *nangis mojok* aku nemenin temenku (nggak baku blas) buat beli kentang goreng, dan saat itu juga aku texting sama kakakku yang tadinya pagi-pagi ngajak aku buat ikut cari rumah dan akhirnya dia marah karena aku nggak bisa. Ini lengkapnya:
Aku   : "mas (panggilanku ke dia), aku udah selesai acara nih. Gimana jadi ngajak aku ke Pacet (sebuah tempat nun jauh disana) atau aku pulang kerumah aja?"
Kakak: "gausah deh, pulango aja, aku udah make a deal sama penjual rumah di Pacet"
(*deg!!* aku sontak kaget dan lemas, karena aku nggak mau punya rumah sejauh itu dari Surabaya TT__TT)
Aku    : "Rumah apa tanah mas??"
Kakak: "Tanah"
Aku    : "bangun rumah dulu dong?(stay cool, gamau dikira panik)
Kakak: "yaiyalah!! masa mau camping di tanah itu sih -___-"
Aku    : "ooohh" (stay cool, tetep gamau dikira panik)
Aku langsung curhat ke kedua temen deketku sekaligus. Satunya yang lagi beli kentang goreng, satunya lagi yang lagi dirumah (nggak tau ngapain). Singkat kata singkat cerita aku udah cerita ke kedua teman dekatku. Dan mereka keliatannya sedih akan kehilangan sahabat terindah sepertiku #plaaak. oke lanjut, kemudian aku pulang dengan rasa hati yang teramat berat. Sampailah aku dirumah, dan inilah percakapan antara aku, kedua kakakku dan ibuku:
Aku      : "Assalamu'alaikum"
Mereka : "Wa'alaikumsalam"
Kakak  : "iiih... habis nangis lagi ya? kekekeke"
Aku      : (kok tau?? -_-") "sapa yang nangis?!" (muka lemes, ati lemes)
Kakak  : "jadi gini, aku udah bikin kesepakatan sama pemilik rumah, dan aku juga udah DP"
Aku      : (What!! *jleb jleb jleb*) lo, jadi ini rumah apa tanah? *ngelirik kakakku yang satunya yg lagi browsing model-model rumah di google*
Kakak  : "ya rumah lah..."
Aku      : (agak curiga) "la itu kenapa mas F kok cari model-model rumah??"
Kakak  : "ya suka-suka dong, emang nggak boleh?!"
Aku      : (lemes lagi, dan tidur dipangkuan ibuku) "oooohhh..."
Ibu        : "nggak nggak... kamu itu dibo'ongin sama kakak-kakakmu. kita lo udah dapet tanah di daerah krian"
Aku       : (what?? ga salah denger) "ha? daerah mana? tanah apa rumah?"
Ibu        : "Tanah dong. . pokoknya kalo udah jadi rumah kamu pasti betah tinggal disitu. tempatnya asri, dipinggir jalan (yaiyalah masa ditengah jalan -_-) dan tanahnya lumayan gede"
Aku       : (stay cool muka datar) "trus uangnya cukup buat bangun rumah?"
Kakak   : "ya, kita lihat saja nanti kekeke"

Dan percakapan itu akhirnya diakhiri dengan bersama-sama browsing model dan denah rumah.

Seminggu setelah percakapan kami tersebut, kami dibingungkan dengan segala macam administrasi beserta tetek bengeknya untuk pindah rumah. Dan diluar dugaan budget kamipun semakin menipis gara-gara urusan tersebut. Nggak bisa tidur? jelas. . . Nggak doyan makan? jelass. . .
Jadi ini pelajaran yang bisa kuambil :
"Untuk menuju ke jalan yang lebih baik, tidak mungkin tidak ada halangan. Itu menjadi tanggung jawab kita untuk menyelesaikannya. Jika bisa, kita lulus ke level selanjutnya, jika tidak ya. . . . pikir aja ndiri apa yang terjadi".

Sekian dan terimakasih XD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

leave any memory (read: comment) for me :)